Selasa, 18 Juni 2013

KEAJAIBAN ITU MENGHAMPIRIKU SAAT NISFU SYA'BAN

Assalamu'alaykum semuanya.
Maaf beribu maaf karena lagi-lagi aku mengingkari janji diriku sendiri karena tak sempat memposting minimal 2 post dalam seminggu.
Terlebih Leptop dan seperangkat alat komunikasi raib saat perjalanan pulang dari kampus. huhuhu
Tapi aku gak bakalan biarin nih Blog dipenuhi sarang laba-laba karena gak pernah ada manusia yang singgah disini. *Tsah~

Well..Kali ini bakalan nyeritain tentang SEBUAH KEAJAIBAN DI HARI NISFU SYA'BAN, berhubung bentar lagi Nisfu kan yaa :D
Kenapa cerita ini? Karena sebenernya cerita ini udah lama banget pengen ditulis tahun kemarin juga tapi sayangnya belum ada hasrat gitu buat nulisnya dan belum siap kalo disangka nyebar AIB orang lain.
Ooohhh yaa cerita ini juga udah mau aku jadiin novel tapi ternyata data semuanya dirampas oleh orang tak bertanggung jawab sehingga aku benar-benar harus ngetik ulang lagi, dan perlu diketahui juga postingan ini buat mengingatkan aku lagi dimasa-masa kelam 2 tahun yang lalu. Jadi biar gak lupa gituuuhh pas nanti aku bikin 'Novel yang masih dalam angan-angan' ini. Hehe (Mohon do'a nya juga) 

Seperti biasa gak bakalan banyak basa basi lagi aku bakalan ceritain kisah 'cinta' ini kepada kalian, bahkan insyaAllah buat yang muslim biar tambah inget lagi kalo Allah itu Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang. *ini serius*

Tahun 2010 tepatnya tanggal 14 April Alm. Kang Dito meninggalkan orang-orang yang menyayanginya untuk selama-lamanya termasuk aku juga yang sayang sama Beliau, Kang Dito meninggal karna Leukimia yang dideritanya, sampe saat ini aku gak nyangka kalo Kang Dito udah gak ada :')
(Mohon Do'a juga buat Kang Dito semoga tenang di Surga sana)
Saat Wall Facebooknya dipenuhi dengan ucapan belasungkawa untuk Kang Dito, aku yang kemudian melihat salah-satu temannya Kang Dito kurang lebih mengirimkan wall ini
"Dito, gue masih gak nyangka kalo lo bakalan ninggalin gue. Gue bakalan kangen banget sama lo, disini gue sakit gak ada lagi yang nguatin gue kalo lo pergi"

Oke! intinya dia itu seperti orang yang mempunyai Sakit yang 'SAMA' dengan Kang Dito. Akhirnya aku pun meng-ADD Facebook dia dan mulai mengobrol ria di Message, aku pun bertanya tentang keadaan dia dan yup! benar ternyata, dia memiliki Kanker Otak stadium 2 katanya.
Selang beberapa bulan aku tak lagi berkomunikasi di Facebook dengannya, akhirnya kami pun saling sapa ntah siapa yang mengawali perbincangan saat itu yang jelas kami pun mengobrol dan pada pertengahan obrolan dia pun bertanya kepadaku

"Maaf sebelumnya ini siapa ya? Kita belum kenalan"

WHAT?!! DEG!!.... seketika rasanya darahku berhenti mengalir, bagaimana ia tak bisa mengenaliku? padahal dulu kami sangat akrab -_-

Oh ya aku lupa ngasih tau namanya dia, sebut saja dengan panggilan ARI (Bukan nama sebenarnya).

Lanjut!
Setelah cerita ngalor ngidul ternyata Kak Ari (aku memanggilnya dengan sebutan kakak karena dia 1 tahun lebih tua denganku. Dan karena dia juga teman baik Alm. Kang Dito (Sepertinya)
Konon Kak Ari ini telah operasi kankernya sebulan yang lalu, ntah kanker apa tumor aku pun gak mau terlalu mengulik sakitnya karena aku takut dia tersinggung dengan pertanyaanku itu.
Saat itu pun Kak Ari mulai terbuka, dan katanya sih dia juga jadi lupa ngaji, lupa do'a - do'a dan sebagainya, ntah lah aku kira kalo yang hilang ingatan itu cuma lupa nama ternyata sholat juga lupa :))) *Dikeplak orang yang lupa ingatan*

Aku pun membelikan beberapa buku 'tuntunan' agar ia lebih dekat dengan Allah dan agar dia selalu percaya diri serta yakin jika Allah akan selalu memberikan kesembuhan untuk Hamba-Nya yang selalu berusaha.
Perlahan Kak Ari pun semakin yakin bahwa penyakitnya perlahan bakalan bisa dikalahkan.

Seiring berjalannya waktu, aku pun semakin 'Intens' bertelfon ria dengannya sehingga membawa tak enak pada perasaan aku sendiri.
Sebelum aku semakin dekat dengannya dan membawa keadaan lebih buruk buatku akhirnya aku pun bertanya kepada kedua sahabatku yakni Bundo Mirna Kriek & Kak Sendy Kriek.
Perkataan Bundo yang masih ku ingat sampe saat ini ialah saat ia berkata

"Apapun alasannya, terlalu intim dengan lawan jenis itu gak baik bisa jadi nanti kamu mengundang syahwat atas suaramu itu. Mintalah teman lelakimu yang bisa juga membimbingnya kejalan yang benar"

Kalo kak Ndok sendiri bilang

"Pelan-pelan dulu, jangan sekaligus nanti dia bakalan tambah sakit. yakinin hati dulu sebelum kearah lebih lanjut"

Akhirnya aku pun semakin galau, aku gak mungkin langsung lepas Kak Ari sedangkan Kak Ari tak terlalu dekat dengan siapapun bahkan dia bilang keluarganya pun tak pernah menyayanginya.
Tapi menurutku tak ada orang tua yang tak menyayangi anaknya terlebih Orang Tuanya udah membiayai operasinya saat itu kan? Kalo gak sayang kenapa gak masih diperjuangin hidup anaknya toh?
Saat hati terlalu gundah, aku memutuskan untuk mengadu pada-Nya.
Gak sekali aku melakukan sholat istikharah, tapi setiap kali aku meminta petunjuk-Nya, Allah selalu memberikan jawaban "Tuntun ia kejalan yang benar" (Kurang lebih artinya seperti itu)
Aku pun selalu meminta Kak Ari agar kenal dengan Kakak Aku yang lebih pintar dalam pengetahuan Agamanya. Dan setelah aku memberikan nomor Handphone yang bisa dihubungi ntah ditelfon atau tidak tuh aku pun gak tau.

Bulan Ramadhan pun tiba...
Saat itu aku pun memberikan banyak motivasi agar dia kuat, dan mencoba untuk berpuasa setiap sahur pun aku membangunkannya walau hanya sekedar mengirimkan SMS, Wallahu'alam perkara Kak Ari puasa atau tidaknya.

Ketika Kak Ari sulit ditemui
Sehabis lebaran (kalo gak salah) aku pun pergi ke Kota dimana Kak Ari tinggal, gak jauh dari kota tempat tinggalku , kebetulan saudaraku pun 1 kota dengan Kak Ari jadi aku bermaksud sekalian memberikan buku yang pernah aku beli untuknya.
Namun....Ternyata gak bisa karena ada satu dan lain hal.


Usaha untuk pengobatanpun kandas ditengah perjuangan..
Pernah juga aku berniat untuk membawanya ke pengobatan alternatif (ini gak jarang, hampir tiap minggu aku mengajaknya)
Tapi setiap itu pula lagi-lagi aku tak pernah bisa membujuknya karena satu dan lain hal (Contohnya: Jadwal Kemo, Masuk RS, Dilarang OrTu. dll)
Sampe saat semuanya sudah fix, aku pun udah menyiapkan sebuah 'Bungalau' di tempat Golf yang suasananya begitu nyaman dan sejuk akhirnya tetep batal karena alasannya kemo (kalo gak salah sih)
Endingnya aku sama temenku juga yang pake tuh 'Bungalau'

 Aku dan Shanny di belakang Bungalau :p

 Suzy Shanny di deket lapangan Golf

Daripada hangus gitu aja, fikirku mending aku nginep disana sekalian refreshing bareng mereka berdua. hehe

FYI: Aku belum pernah ketemu Kak Ari, dan Kak Ari juga akhirnya memberikan alamatnya ke aku (dulu banget dan masih aku simpen saat itu), sekitar bulan Desember/Januari gitu Kak Ari memintaku untuk menjadi 'calon istrinya' karena terbiasanya aku selalu mengaji saat sedang telfonan dengannya dia merasakan nyaman, tapi hati aku sungguh gak bisa sejujurnya karna aku gak ada perasaan 'cinta' perasaan ini hanya perasaan 'peduli' karena ia memiliki penyakit kanker.

NEXT!! 
Aku juga pernah kerumahnya sekitar bulan April 2011 kalo gak salah, bersama saudaraku Zahra, aku yang saat itu bertemu dengan Arini (Nama samaran. Salah satu sahabat kak Ari).
Aku pun dikasih tau rumahnya Kak Ari tapi tak mampir, aku juga kasiin titipan ke Arini yang isinya Tasbih kesayanganku yang selalu menemaniku saat mengadu kepada Allah, dan obat + makanan sehat bua Kak Ari.

Semakin lama aku pun semakin khawatir dengannya karena banyak keanehan yang terjadi saat itu, dan Kak Ari makin jarang muncul lagi takutnya kenapa-kenapa yang lebih parah aku takut dia Meninggal. Huuuffttt
Bersama Bundo Mirna aku pun pergi ke tempat yang waktu itu aku lewati bersama Zahra.
Sesampainya aku di depan rumah yang waktu itu Arini kasih tau ke aku ternyata rumahnya sepi, aku pun bertanya kepada Orang Sekitar dan betapa kagetnya aku saat mendengar Ibu-ibu separuh baya yang ku hampiri menjawab pertanyaanku seperti ini

"Pak Haji (Dia menyebutkan salah satu nama) Gak punya anak cowok tuh. Anaknya masih kecil juga itu pun bukan anak kandungnya"

NYESS~~~ Seperti kerupuk yang dikasih air, hatiku pun lembek.
Otak ku langsung berfikir kemana mana, aku yang tersadar bahwa aku telah dibohongi oleh Arini.
Aku langsung menelfon Zahra meyakinkan bahwa rumah yang ku datangi ini gak sala.
Ternyata memang benar, itu rumahnya dan aku tertipu!!!

Aku pun tak putus asa sampai situ, kekuatan hatiku yang terus mendorong aku agar mencari tau lebih jauh lagi karena aku sangat penasaran dengan keadaan Kak Ari, berbagai kemungkinan pun aku sudah siap menghadapinya termasuk kemungkinan jika Kak Ari telah meninggal.

Sesampainya dirumah salah satu penduduk aku pun bertanya kepadanya menanyakan rumah (Aku sebut nama Ayahnya Kak Ari karna Kak Ari selalu sebut namanya) ternyata yang namanya itu ada juga belum punya anak, lalu tanpa pikir panjang aku pun langsung memperlihatkan salah satu foto yang aku miliki dari Facebook nya Kak Ari. Ternyata rumahnya tak jauh dari situ.
Aku yang SMS Kak Ari didapati sambutan yang tak mengenakan, Kak Ari  menyuruhku pulang padahal aku sudah di depan rumahnya.
Niatku memang hanya memberikan sesuatu yang berguna untuk Kak Ari, akhirnya aku pun hanya memberikan barang yang ku bawa saat itu.

Dan berjanji dalam hati akan tetap pergi kesana suatu saat nanti tanpa bilang ke Kak Ari dulu....

PENASARAN SAMA CERITA SELANJUTNYA??
KLIK DISNI UNTUK KELANJUTAN CERITANYA
ADA BANYAK MAKNA TERSIRAT DARI CERITA INI :)
SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar